(02/02/2023) Akhir 2019 adalah panggung terakhir Seruling Senja sebelum pandemi benar-benar hadir dan melumat event musik di seantero jagat raya. Hingga pada akhirnya diawal tahun 2023 mereka merasakan panggung pertamanya kembali setelah 3 tahun hiatus. Istirahatnya dari panggung tidak lalu membuat Seruling Senja berhenti begitu saja, mereka mempunyai inisiatif, bagaimana bisa tetap bisa berkumpul dan bisa menghasilkan ide-ide kreatif lainnya dengan membuat sesi podcast “Bersenja Gurau” yang bisa nikmati di Spotify.
Seruling Senja adalah Listyo a.k.a EL (Gitar, Vokal), Dwi Prasetyo (Bass) dan Wisnu Kumara (Drum). Jika ditarik ke belakang band ini sudah terbentuk dari tahun 2012, usia yang cukup matang untuk sebuah band Punk Rock.
Meski berisitrahat dari panggung, di tahun 2021 Seruling Senja sempat merilis single dengan tajuk “Keseimbangan” di bawah naungan Doggy House Records. Single yang juga didedikasikan untuk “Konco Kewan” Animal Friends Jogja. Sementara di 2017 Seruling Senja sudah melahirkan album penuhnya dengan judul “Kanan Jalan” yang saat ini juga dapat dinikmati di platform musik digital.
Bangunnya Seruling Senja selain ingin berkarya kembali, pun ingin mengenalkan warna musiknya yang sedikit berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya bisa dibilang “hampir” Rockabilly, kini Seruling Senja ingin kembali ke khittah-nya, Punk Rock. Mampirnya Seruling Senja ke Rockabilly atas fenomena “klimis” yang terjadi kala itu. “Ternyata melakukan apa yang bukan menjadi dasar awal kami berkarya itu menjadi tidak plong, ada tekanan-tekanan tertentu, hal itu yang membuat kami ingin kembali ke warna musik seperti awal Seruling Senja mulai”, ungkap Dwi.
Warna musiknya banyak dipengaruhi oleh nomor-nomor milik Social Distortion, Rosemary, Superman Is Dead dan beberapa band Punk Rock lainnya. Meski Seruling Senja memiliki warna dan kekhasan tersendiri.
Seruling Senja tergabung dalam sebuah komunitas musik yang berbasis di Bantul, BINS (Bantul Indie Nation) meski keberadaanya saat ini bisa dibilang antara ada dan tiada, karena beberapa band yang tergabung mulai menghilang satu persatu dan sudah tidak lagi diadakan agenda-agenda yang bisa mewadahi musisi asli Bantul. Harapanya BINS dapat kembali hadir dan bisa mewadahi kawan-kawan musisi yang berkarya.
Selain berkarya dilingkup musik, Seruling Senja juga mencoba sadar arsip dalam setiap proses yang dikerjakan. Salah satunya pendokumentasian ketika pembuatan lagu “Keseimbangan” yang dikemas dalam sebuah film dokumenter berdurasi 55 menit. Bukan tanpa alasan sadar pengarsipan ini dilakukan, pasalnya mereka menyadari bahwa sejak Seruling Senja lahir di 2012 pendokumentasiannya sangat buruk, foto hingga video berpencar di gawai milik kawan-kawannya. Beruntung beberapa arsip foto dan video masih bisa diselamatkan meski tidak semua.
“Meski kami terbentuk sejak 2012, namun pendokumentasiannya sangat kurang, kita mulai sedikit sadar arsip di tahun 2014, itu pun saat ini tidak semua bisa diselamatkan, nah dari itu juga yang membuat Seruling Senja mulai ingin mendokumentasikan segala proses yang dilakukan”, jelas EL.
Saat ini Seruling Senja tengah menggarap single terbarunya yang berjudul “Rock n Roll Sampai Mati”, single ini masih proses mixing mastering dan akan segera dirilis dalam waktu dekat, mereka juga bercita-cita bisa melahirkan album keduanya segera. “Pengenlah, kita juga segera merilis album kedua, serandue-nduene duit ya paling enggak bisa rilis EP dulu hahaha”, tutup EL tertawa.