Menjemput Nona Lisa di Imogiri

Jika pada kesempatan pertama Lurah Music mengunjungi Pasar di utara Yogyakarta tepatnya di Pasar Pahing Sleman, kali ini kami berkesempatan mengunjungi Pasar Legi yang terletak di Kabupaten Bantul masuk di Kapanewon Imogiri. Pasar ini unik, tidak seperti di Pasar Pahing Sleman di mana pedagang menjajakan barang dagangannya di los pasar semi permanen, di Pasar Legi Imogiri pedagang menjajakan barang dagangannya di pinggir kanan kiri jalan utama yang membentang sekitar 1 kilometer. Kami perlu lebih berhati-hati untuk mengais artefak musik di Pasar Legi ini karena kendaraan yang berlalu lalang di sepanjang jalan ini cukup padat.

Banyak artefak musik yang berceceran di Pasar ini, dari rilisan fisik berupa Kaset Pita, Compact Disc hingga alat pemutarnya seperti Walkman, Tape Player maupun CD Player. Dari beberapa kaset pita yang di jajakan oleh pedagang di Pasar ini ada satu kaset pita yang seolah meminta kami untuk membawanya pulang, ya album Nona Lisa dari Musisi Legendaris Chrisye.

Sebelum Lurah Music mengupas album Nona Lisa, ada baiknya berkenalan singkat dengan Chrisye terlebih dahulu, Chrisye dilahirkan dengan nama Christian Rahadi pada 16 September 1949 dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 30 Maret 2007 ketika usianya di angka 57. Karir musiknya moncer setelah menyanyikan lagu “Lilin-lilin Kecil” ciptaan James F.Sundah pada ajang Lomba Cipta Lagu Remaja pada tahun 1977 yang digagas oleh Radio Prambors. Dan sampai akhir hayatnya Chrisye telah menelurkan sekitar 30-an album.

Kembali ke album Nona Lisa, album ini di rilis pada tahun 1986 oleh Musica Studio’s dengan di produseri oleh Chrisye sendiri. Album ini berisi 10 lagu di dalamnya, pada setiap sisi kaset memiliki 5 lagu, pada sisi A berisi “Nona Lisa, Anak Sekolah, Saat yang Indah, Kembang Goyang, Aku Cinta Padamu” sementara pada sisi B berisi “Lenny, Terpendam, Huru-Hara, Satu Cinta dan Maafkan”. Album ini bertema riang gembira seperti dua album sebelumnya “Hip-Hip Hura” dan “Aku Cinta Dia”, walau ada beberapa komentar mengatakan bahwa dari penampilan fisik Chrisye berubah pada album tersebut, namun dia menjelaskan suara dan gaya ketika bernyanyi tetap sama.

Oiya, saat Lurah Music memutuskan mengevakuasi album ini tidak banyak mengecek fisiknya terlalu detail, beruntungnya kami, di dalamnya masih terdapat booklet lirik dari seluruh lagu pada album ini. Dan album ini bisa di nikmati kembali dengan tape player sembari bersantai dan bernyanyi tanpa membuka lirik lagu dari google. (AP)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *