Nona Sepatu Kaca, Berimajinasi dengan Nada dan Suara

Photo by Nona Sepatu Kaca

Berawal dari personel yang menyukai hal-hal imajinatif Nona Sepatu Kaca hadir untuk memberi warna baru belantika musik khususnya di Yogyakarta. Terbentuknya Nona Sepatu Kaca berawal dari pertemuan masing-masing personel di UKM musik kampus swasta di Jogja, merasa memiliki visi yang serupa dalam bermusik di tahun 2015 mereka memutuskan untuk membentuk band, berawal dari tiga personel dan sempat bongkar pasang , saat ini Nona Sepatu Kaca memantapkan diri untuk bermusik dengan lima personel, Gabrez (gitar), Billy (bass), Biya (vocal) ditambah posisi drummer dan gitar 2 yang diisi oleh personel adisional.

Berangkat dari perform di kafe-kafe dan membawakan lagu dari musisi lain Nona Sepatu Kaca mulai jenuh, lalu mulai memberanikan diri untuk mencipta lagu sendiri, lirik lagu yang dibuat oleh Gabrez pun bertema imajinatif dengan diksi-diksi kiasan sehingga pendengar dipersilahkan untuk menginterpretasikan lagu yang diciptakannya. Selain Imajinatif beberapa lirik yang dibuat juga mengadopsi dari kisah dan perjuangan sosok seorang tokoh, seperti lagu yang berjudul “Sajak dan Retorika” yang menceritakan tentang perjuangan Soe Hok Gie di tahun 60-an, lalu ada juga lagu yang berjudul “Moses” yang menceritakan sosok Nabi Musa.

Tak banyak musisi yang berani mencipta lagu dengan durasi yang cukup lama, berbeda dengan Nona Sepatu Kaca, mereka tidak terlalu memperdulikan durasi dalam mencipta lagu. Terbukti pada lagu “Moses” yang berdurasi hampir 7 menit, lagu yang mengadopsi dari kisah dan perjalanan Nabi Musa ini dibuat Gabrez dari berbagai sumber bahkan dari kitab. Tentang lagu ini mereka juga mempersilahkan pendengar untuk menginterpretasikan lagunya, tak harus “Moses” yang dimaksud oleh Nona Sepatu Kaca. “Tak hanya lagu “Moses” yang memiliki durasi panjang, bahkan kita juga sudah menyiapkan materi untuk lagu dengan durasi 9 menit”, Gabrez membocorkan.

Di masa pandemi Nona Sepatu Kaca tetap produktif dalam berkarya, terbukti empat lagu masuk dapur rekaman di masa pandemi ini, “Karena memang sebelumnya beberapa materi sudah ada, sayang aja kalau nggak segera dieksekusi, kami juga tetap melakukan latihan rutin jika nanti sewaktu-waktu ada tawaran manggung” , imbuh Billy.

Dalam waktu dekat Nona Sepatu Kaca juga akan berkolaborasi dengan musisi Jogja yang masih dirahasiakan identitasnya, kolaborasi ini akan membawakan lagu yang berjudul Katharina. Mereka nantinya juga membuka diri untuk berkolaborasi dengan musisi setipe dengannya.

Nona Sepatu Kaca juga membagikan kesan menjadi musisi yang tumbuh dan berkembang di Jogja, menurut mereka berkarya di Jogja sangat menyenangkan, ketika banyak muncul musisi dengan berbagai macam genre tidak ada persaingan, justru menambah wawasan dan link antar musisi. Di Jogja juga banyak event kolektif, jadi untuk mendapat panggung di Jogja tidak terlalu sulit, walau event kolektifan skalanya tidak terlalu besar tapi cukup menguntungkan bagi musisi lokal yang sedang berkembang. ”Apapun jenis musik yang diciptakan, Jogja selalu punya ruang apresiasi, kritik dan saran, kita tumbuh dari situ sih, tetapi kita juga harus punya patokan jangan terlalu terbawa arus musik lain yang bukan menjadi ciri khas dari Nona Sepatu Kaca”, tambah Gabrez.

Ada beberapa target dari Nona Sepatu Kaca dalam waktu dekat, mereka akan merilis single barunya, juga akan memperkenalkan Biya sebagai vokalis baru di Nona Sepatu Kaca. Lalu  untuk target jangka panjang mereka akan merilis album dengan didominasi oleh lagu-lagu imajinatif. (AP)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *