(02/03/2023) Putar Balik mengusung lima perasaan cinta yang pernah dialami manusia dalam satu album.
Lurahmusic.com – Kali ini Lurah Music mendapat kabar musik Pop Punk dari sebelah barat, tepatnya dari Kulon Progo. Putar Balik namanya, band tersebut Kulon Progo tulen, mulai dari anggotanya sampai tim panggung, mereka asli Kulon Progo pride. Cukup tiga anggota saja, nanti dimarahi dukunnya, ucap Galoeh (Galoeh Dega) sambil ngejokes agar suasana tidak kaku. Ia di Putar Balik sebagai vokal sekaligus gitar, adapun bassist yang baru saja dilaunchingkan bersama album baru mereka yakni Rudi (Rudi Tahuti), dan juga bapak dua anak yang bersikukuh tetap musik di hati, tidak lain di band ini adalah Otnasus (Dwi Susanto) sebagai drummer.
Putar Balik telah melaunchingkan second album pada tanggal 28 Januari 2023 di Kulon Progo, album tersebut mereka ciptakan beda dengan album Putar Balik yang sebelumnya. Mereka menamai album tersebut dengan kata “Ra5a”, dibalik kata Ra5a dengan penulisan angka 5 menggantikan S memiliki makna tersendiri bagi Putar Balik. Ra5a menurut Putar Balik mewakili lima perasaan yang dialami oleh manusia, dan perasaan tersebut tertuang dalam lagu mereka dengan judul S.U.T (Selamat Ulang Tahun), Kita Bersama, Berdiri Tanpamu, Kuat Tekadku, dan Esok Akan Kembali. Pada album ini antar lagu saling berkaitan, Galoeh menceritakannya dengan contoh perjalan cinta seseorang dari perkenalan hingga move on pada hubungan kandas pasangan tersebut.
Galoeh menjelaskan konsep yang dibawa Putar Balik, tidak seperti lagu percintaan pada umumnya, mereka membawa konsep menertawakan kegalauan. Kemudian Galoeh mencontohkan hal itu mulai tertuang pada lagu ketiga mereka, yakni Berdiri Tanpamu, dalam lagu tersebut tidak menonjolkan kesedihan yang berlarut-larut, lebih pada menerima keadaan dengan membuktikan bahwa laki-laki tersebut dapat berdiri tanpa perempuan disisinya.
“Kita selalu mengangkat tema menertawakan kegalauan, jadi nggak terus melulu sedih, walaupun berdiri tanpamu itu sedih, tapi tetap bisa move on, yaaa lebih ke positifnya,” ucap Galoeh.
Ia menambahkan bahwa di lagu kelima yang mengusung judul Esok Akan Kembali adalah bentuk dari menerima keadaan dengan melupakan, dan mencari sosok perempuan lain disisi laki-laki tersebut. Galoeh menjelaskan, walaupun cerita yang mereka ciptakan pada album Ra5a adalah percintaan pada umumnya, namun album tersebut harus sebisa mungkin benar-benar bermakna. Dan dari album kedua bertajuk Ra5a ini, Putar Balik mendapatkan respon yang melebihi ekspektasi mereka, yakni salah satunya antusiasme penonton saat acara launching album memenuhi target dari yang telah ditentukan.
“Ekspektasi kita yang dateng pas konser itu cuma 100 orang, nah itu mungkin 200-an ada,” ungkap Galoeh.
Setelah melangsungkan launching, Putar Balik akan mengadakan konser tur pada tahun 2023 ini, yakni dimulai dari bulan Maret hingga April, dan konser tersebut beberapa kali akan berlangsung di daerah Jawa Tengah. Galoeh menjelaskan bahwa, tur konser tersebut adalah salah satu target Putar Balik, dan target lain yang mereka inginkan adalah membuat album ketiga sekaligus konser satu dekade. Itu juga menjadi salah satu alasan Rudi dapat bergabung menjadi anggota Putar Balik, karena menurutnya band tersebut selalu memiliki target dan planning yang akan dilakukan.
“Nah sebenarnya ini sih, kenapa aku bisa gabung ke Putar Balik itu ya salah satunya di band ini udah band yang benar-benar terplanning, dalam seminggu kita mau ngapain udah ada, dalam setahun mau ngapain udah ada. Akhirnya aku bisa bergabung ya karena ada planning yang jelas,” ucap Rudi.
Dan menurut Rudi, di usia mereka, ngeband sudah bukan hanya main-main, melainkan keseriusan dan konsistensi yang harus dipertahankan. Pun menurut Galoeh, usia Putar Balik saat ini sudah 7 tahun, main-main bukan lagi tujuan mereka, maka dari itu Putar Balik memilih treatment yang cocok bagi mereka, salah satunya selektif dalam bekerjasama. Hal itu bagi Galoeh didasari oleh proses yang selama ini telah mereka lalui, seperti produksi dan beberapa crew yang selalu mendampingi sampai detik ini juga perlu dihargai dan diapresiasi.
“Memang awal berdiri ngeband, nggak nyari uang, kita berkarya aja, terkenal itu bonus, tapi udah bukan waktunya lagi cuma main-main,” pungkas Galoeh saat ngobrol dengan Lurah Music.