Kinanti Sekar Rahina: Berawal Dari Tembang Berujung Pada Tari

(04/04/2023) Pertemuan Sekar dengan dunia tari dimulai saat Ibunya memutar tembang di rumahnya.

Kinanti Sekar Rahina, penari asal Yogyakarta ini menjadi salah satu penari yang terkenal dengan keahliannya dalam menari tari klasik Jawa. Sekar dalam menari tari klasik Jawa sangat luar biasa, kemampuan menarinya membuat Sekar memiliki ciri khas tersendiri. Menurut Sekar inspirasi terbesar dan terdekat yang membawa dirinya terjun dalam dunia seni tari adalah kedua orang tuanya. Ayahnya dan ibunya seorang seniman, Jemek Supardi namanya, ia dikenal sebagai Bapak Pantomim Indonesia, dan Thereeda Mayrayanti, Ibu dari Kinanti Sekar ini adalah seorang pelukis.

Sekar memang tidak lantas mengikuti jalan kedua orang tuanya menjadi pantomim atau pelukis, justru ia memilih tari untuk mengungkapkan perasaannya terhadap seni. Pertemuannya dengan dunia tari sudah dimulai sejak ia kecil, kala itu Ibunya kerap memutar tembang saat melukis, membuat Sekar tertarik untuk mengekspresikan yang telah ia dengar. Respon yang ia tunjukkan di setiap iringan nada memunculkan gerakan-gerakan unik. Saat itulah ayahnya melihat bahwa sang anak sepertinya memiliki ketertarikan dalam bidang seni, yakni seni tari.

“Pas Bapak melihatku waktu itu mungkin berpikir bahwa, “anak ini sepertinya suka tari.” Terus Bapak langsung tanya, “mau ikut tari po nduk?” saya langsung jawab, “mau-mau, saya, mau ikut nari.” Dari situlah aku tahu dunia tari,” jelas Sekar.

Ia menginjak di dunia tari berawal dari kelas balet, tepatnya saat ia kelas 3 sampai 6 SD. Namun saat SMP ia memutuskan untuk berhenti, karena kurang cocok pada ekstrakulikuler tari yang ada di sekolahnya. Setelah melewati masa SMP ia kembali tertarik pada dunia tari, lalu akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di SMKN 1 Kasihan, dulu biasa dikenal dengan sebutan SMKI, di situlah ia mengenal dan mempelajari tarian klasik, tari nusantara, sampai tari kreasi, teks-teks klasik macam Ramayana dan Mahabarata juga ia pelajari. Lalu Sekar melanjutkan pendidikannya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta hingga lulus pada tahun 2012.

Keahlian Sekar dalam menari membawa manfaat pada pementasan dan perkembangan di dalam dirinya, terkhusus dalam dunia tari. Salah satunya dalam pertunjukannya yang menggandeng 100-an lebih penari perempuan berambut panjang di Tugu Pal Putih 2012. Pertunjukan Sekar tersebut ia namai sebagai pertunjukan Jampi Gugat. Sekar memilih nama itu karena memiliki makna yang mandalam, dan juga sebagai aksi untuk menggugat perkembangan zaman yang kian cepat.

Dari kata jampi yang berarti jamu atau obat, Sekar ingin menyampaikan bahwa kegelisahannya terhadap keberadaan penjual jamu kian hari semakin menghilang, karena tergeser oleh perkembangan minuman modern yang lebih praktis atau kini disebut instan. Lalu ditambah dengan kata “gugat” ia ingin mengingatkan dan sekaligus menggugat kepada orang-orang zaman sekarang, untuk kembali memperhatikan minuman lokal atau minuman warisan nenek moyang. Dalam pertunjukan menawan Sekar dengan 100 penari perempuan di Tugu, ia juga menggandeng Ari Wulu, komponis asal Yogyakarta, dalam menciptakan lantunan gamelan yang mengiringi pementasan Jampi Gugat saat itu.

Sekar juga terlibat dalam penampilan komponis lain, yakni pada pertunjukan Paksi Raras Alit di Karya Pertunjukan Mantradisi, yakni Goro Goro Diponegoro, Adisarisara, dan Sinjang. Pada pertunjukan tersebut Sekar menampilkan sebuah tarian yang diiringi oleh lantunan tembang dari Paksi Raras Alit, dan instrument yang telah dikolaborasi dengan gamelan jawa dan alat musik modern. Bagi Sekar terlibat dalam pertunjukan-pertunjukan juga sebagai salah satu ungkapan yang sedang dirasakan oleh Sekar. Dalam penampilan yang ia tunjukan, Sekar juga ingin menyampaikan bahwa ia ingin menginspirasi teman-teman seusianya ataupun di bawahnya untuk tetap peduli dan bangga dengan budaya lokal, dan jangan asik memuja kebudayaan luar, atau pun melupakan kebudayaan asal.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *