Menjadi Solois, Cara Lourentia Kinkin Berkarya Lebih “Liar”

Mempunyai basic menulis membawa Lourentia Kinkin atau yang familiar dengan nama panggung Kinkin terjerumus menjadi solois yang produktif. Kinkin sebenarnya sudah mulai tertarik dalam dunia musik sejak di bangku sekolah dasar, “Dulu sempat les piano gitu pas SD tapi menjelang ujian nasional aku rehat buat ganti les ke mata pelajaran sekolah”, ungkapnya.

Kecintaanya terhadap dunia musik juga berlanjut di bangku SMP ketika mulai mengikuti lomba cipta lagu, dan beberapa kali meraih juara. Hingga pada akhirnya ketika Kinkin memilih hijrah ke Jogja untuk menempuh bangku kuliah dan menemukan circle pertemanan yang dirasa cocok dan mendukung kegiatan bermusiknya.

Sebelum memantapkan untuk berkarya dengan format solois, Kinkin pernah tergabung dalam sebuah band, namun dia merasa kurang bebas untuk mengeluarkan ide-ide liarnya ketika dituangkan pada karyanya, lalu pada akhirnya Kinkin memilih menjadi solois agar ide-ide liar yang tidak dapat dituangkan dalam format band bisa dia realisasikan dalam format solo.

Di tahun 2017 Kinkin mendapat ajakan untuk merekam karya-karyanya secara profesional dari Seto Bramana di studio barunya, DS Studio. Berbekal beberapa tulisan dan kerangka lagu mentah Kinkin mengiyakan ajakan tersebut.

Dari karya-karya yang direkam di DS Studio, pada 2021 Kinkin berhasil merilis album dengan tajuk “Daydreaming: From Your Bedroom” yang berisi 8 nomor dan satu bonus track. Album ini didominasi lagu yang memang cocok didengarkan ketika kalian berada di kasur atau bahkan ketika berada di samping orang terkasih. Dengan ciri khas vokal Kinkin yang bisa dibilang imut menggemaskan, pendengar akan dibawa ke dunia fantasi ala Kinkin melalui karya-karyanya yang ciamik.

Bisa dibilang karya-karya Kinkin masuk di jalur Pop Folk atau bisa disebut juga Sweet Pop, Kinkin tak terlalu mempermasalahkan penyebutan genre tersebut, Kinkin mempersilahkan pendengar untuk bebas melabeli karya musiknya. Kinkin merasa tanggung jawab sebagai solois bisa cukup berat karena membawa namanya sendiri dalam berkarya, hal itu juga yang akhirnya menjadi trigger Kinkin untuk berkarya dengan maksimal.

Belum lama Kinkin juga telah melepas single terbarunya dengan tajuk “Internet Boy” lagu yang menurutnya sangat singkat pengerjaannya karena memang sebelumnya sudah ada inspirasi tentang lagu tersebut, yang diadopsi dari kisah pribadinya.

Lagu ini bercerita tentang perubahan bentuk dari cara pengekspresian cinta, terlebih sejak pandemi melanda. Kinkin merasa sepertinya akan banyak pendengar yang bisa relate dengan pengalamannya, terutama karena sebagian besar waktu kita saat ini dihabiskan untuk berkelana di dunia daring.

“Menurutku, cinta virtual itu punya sisi manisnya tersendiri. Walau kita belum pernah ketemu alias hanya saling menyapa lewat aplikasi, tapi untuk orang-orang tertentu rasanya bisa seperti sudah kenal bertahun-tahun, dan justru terkadang kita malah bisa jadi lebih jujur kepada orang-orang ini,” sambung Kinkin.

Melihat perkembangan musik di Jogja, Kinkin merasa mendapat support dari musisi lainnya. “Sudah saling support sih, habit yang bagus menurutku, cuma kemarin agak terkendala pandemi aja, jadi mau ngapa-ngapain serba salah, ndilalah albumku keluarnya pas pandemi juga, mau tidak mau soundingnya lewat media digital, tapi akhir-akhir ini sudah ada pelonggaran sih, aku juga sudah mulai bisa promo ke radio-radio”, imbuhnya.

Dalam waktu dekat Kinkin ingin memproduksi music video untuk salah satu lagunya, nantinya ia juga ingin dapat menggelar tour untuk promosi karya-karyanya. (AP)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *