More on Mumbles: Berawal Rasa Menjadi Irama

(16/04/2023) Kali ini Lurah Music menemui pasangan suami istri yang terjun di ranah permusikan, mereka adalah More on Mumbles. Band ini beranggotakan, Lintang Larasati sebagai vokalis dan Ikhwan Hastanto sebagai vokal gitar. Kala itu mereka tergabung dalam satu band, dan tidak lama dari itu Lintang Larasati dan Ikhwan Hastanto memutuskan untuk pacaran.

Enam sampai delapan bulan mereka berpacaran, kedua musisi ini memutuskan untuk membuat konten bersama-sama, merekam video dan mengunggahnya di masing-masing akun Instagram. Berhubung respon pendengar positif, maka mereka juga memutuskan untuk mengunggahnya di Youtube. Lintang menjelaskan bahwa nama More On Mumbles muncul karena keduanya memiliki hobi yang sama, yakni ngobrol, dan dari obrolan tersebut sering terjebak dalam obrolan yang panjang, kemudian ingin membahasnya lebih lanjut, dari situlah nama More On Mumbles tercetus, karena merepresentasikan gaya mereka yang suka ngobrol panjang lebar, dan kadang-kadang suka mumble atau berbicara dengan tidak jelas.

“More On Mumbles asalnya dari aku tuh suka ngoceh-ngoceh gitu kayak mumbling aja gitu, kadang-kadang bisa diobrolin lebih lanjut lah gitu, setelah aku ngoceh-ngoceh ada poin menarik tuh yang mau kita bahas lagi, jadilah More on Mumbles,” jelas Lintang.

Mereka memulai More On Mumbles dari 2017, namun kala itu saat pandemic sempat vakum, alasan paling krusial karena masing-masing memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Saat itu mereka menjalani LDR (long distance relationship) dan terjadi beberapa masalah dengan salah satu temannya, perasaan kalut, marah, dan sedih campur jadi satu. Dua tiga bulan setelah masalah itu terjadi, mereka memutuskan untuk menuangkan perasaan tersebut ke dalam sebuah melodi.

Tepatnya tanggal 16 Desember 2022 More On Mumbles resmi merilis album yang bertajuk Kalah. Album ini gabungan antara beberapa single yang sudah pernah rilis sebelumnya dan lagu-lagu baru, totalnya ada 12 lagu. Kendala dalam menciptakan album ini, menurut Awan karena perasaan yang dituangkan ke dalam lagu adalah nyata.

“Nggak bikin album aja tuh sehari-hari berat, jadi kayak nggak pengen bikin lagu karena masih ada rasa emosi. Karena dari kejadian nyata. Kan kalau ingat-ingat kejadian itu lagi jadi macam ngorek-orek masa lalu gitu sihhh kendalanya,” ucap Awan.

Kendala yang lain dalam penggarapan album Kalah salah satunya penggabungan file musik setelah proses rekaman atau biasa disebut mixing mastering. Awan menjelaskan bahwa, mundurnya perilisan album Kalah, salah satunya karena proses mixing mastering yang cukup memakan waktu, untuk menciptakan karya yang utuh dan siap dirilis. Lalu menurutnya, lama-cepatnya pembuatan lagu tidak terlalu dipermasalahkan oleh Lintang pun Awan, karena mereka juga ingin memiliki rasa puas saat karya tersebut rilis.

Lagu-lagu More On Mumbles dalam album Kalah meliputi, Let You Know, Berdalih, Should’ve, Closure (Tal S’lalu Tersedia), Tanpa Jeda, Serah, Run, A Strange Day, good For Youu, now You Say You Wanna Talk, Aku dan Ingatan, dan Such Is Life. Proses produksi album ini menggandeng produser muda, yakni Yabes Yuniawan, kemudian vokal dan instrument dikerjakan oleh Lintang, Awan, dan Yabes, dan drum akustik dimainkan oleh Ardi PA. selain itu, arwork pada cover album Kalah ini, dikerjakan oleh Frutti Noventi yang terinspirasi dari meme-meme populer.

Projek selanjutnya yang akan More On Mumble kerjakan yakni beberapa single. Projek tersebut bekerja sama dengan salah satu label besar dikancah permusikan, yakni Sony Music. Saat itu mereka ditawari untuk gabung Sony Music, dan beberapa waktu yang lalu mereka mulai sedikit-sedikit mulai memproduksi projek yang akan datang tersebut.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *